Huruf, Garis dan
Konstruksi Geometri
Materi yang saya tampilkan pada blog ini (gambar teknik 2) merupakan kelanjutan dari materi sebelumya dimana kedua blog tersebut saling melengkapi, bila agan mengalami kesulitan mencari blog saya sebelumya silahkan agan clik disini.
a) Huruf dan angka
a) Huruf dan angka
Dalam menggambar teknik, huruf-huruf, angka-angka
dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dan
sebagainya. Syarat yang perlu diperhatikan pada huruf dan angka adalah harus
mudah dibaca, mudah ditulis, jelas dan seragam.
Dalam ISO 3098 / 1 – 1974 diberikan contoh huruf miring dan huruf tegak.
Penulisan huruf dan angka
tegak Penulisan huruf dan angka miring
Dasar
ukuran diambil dari tinggi h dari huruf besar. Daerah standar tinggi huruf
adalah sebagai berikut : 2,5, 3,5, 5,7, 14 dan 20 mm. Angka perbandingan tinggi
dan lebar huruf diambil dari perbandingan ukuran kertas yang distandar yaitu Ö
2.
Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil)
tidak boleh kurang dari 2,5 mm. Jika terdapat gabungan antara huruf besar dan
kecil, dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm maka h akan menjadi 3,5 mm.
Berdasarkan perbandingan tebal huruf dan tinggi huruf,
huruf dan angka dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1) Tipe huruf A ( d = h /
14 )
2) Tipe huruf B ( d = h /
10 )
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi-tinggi huruf
kecil, jarak antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak
antara perkataan dijelaskan pada tabel berikut.
Tabel Perbandingan huruf yang dianjurkan
Huruf A ( d = h/14 )
Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila mana ini
memberi efek visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV dsb., d. h. i.
a. sama dengan tebal huruf d.
b)
Garis
Dalam gambar
teknik dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan tebal sesuai
penggunaannya.
Berikut ini
merupakan macam-macam garis dan penggunaanya pada gambar teknik sesuai dengan
standar ISO.
Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis, yang masing-masing mempunyai arti dan penggunaannya sendiri. Oleh karena itu penggunaannya harus sesuai dengan maksud dan tujuannya. Ada lima jenis garis gambar, yaitu:
- Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam gambar
- Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis 1/2 tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk membuat batas sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.
- Garis Hati: Berupa garis “ strip, titik, strip, titik “ dengan ketebalan garis 1/2 garis biasa. Garis ini misalnya digunakan untuk menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.
- Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu benda atau ruang. Garis ukuran terdiri dari garis petunjuk batas ukuran dan garis petunjuk ukuran. Garis petunjuk batas ukuran dibuat terpisah dari garis batas benda, dengan demikian maka tidak mengacaukan pembaca gambar. Sedang garis petunjuk ukuran dibuat dengan ujung pangkalnya diberi anak tanda panah tepat pada garis petunjuk batas ukuran. Semua gambar teknik yang dikehendaki dengan pemotongan, batas potongan harus digaris dengan garis potong ini.
- Garis Potong: Garis ini berupa garis “strip, titik,titik,strip” dengan ketebalan1/2 tebal garis biasa.
Jenis
garis menurut tebalnya ada tiga macam, yaitu: garis tebal, garis sedang dan
garis tipis. Ketiga jenis tebal garis ini menurut standar ISO memiliki
perbandingan 1: 0,7 ; 0,5. Tebal garis dipilih sesuai besar kecilnya gambar,
dan dipilih dari deretan tebal berikut: 0, 18; 0, 25; 0, 35; 0, 5; 0, 7; 1; 1
4; dan 2 mm. Karena kesukaran-kesukaran yang ada pada cara reproduksi tertentu,
tebal 0, 18 sebaiknya jangan dipakai. Pada umumnya tebal garis adalah 0, 5 atau
0, 7.
Teknik menggambar
garis gores dan garis bertitik
Macam-macam garis
dan kegunaannya sebagai berikut ;
- Garis tebal atau disebut dengan garis tebal kontinyu digunakan untuk membuat garis tepi, garis gambar dan garis nyata lainnnya
- Garis tipis kontinyu, digunakan untuk garis-garis ukur, garis arsir, dan garis proyeksi serta garis bantu lainnya
- Garis kontinyu bebas, digunakan untuk garis batas dari pemotongan sebagian
- Garis gores tipis, digunakan untuk menyatakan garis gambar yang tidak terlihat/terhalang
- Garis Sumbu atau garis strip titik, digunakan untuk garis sumbu gambar
c)
Anak Panah
Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan
tempat/posisi atau arah potongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas
garis ukur atau disisi kiri garis ukur.
Gambar . Anak panah
Dimensi
Dimensi merupakan elemen anotasi yang digunakan untuk
menunjukkan ukuran panjang, besar sudut, radius/diameter dan sebagainya.
Dimensi juga merupakan anotasi yang sangat penting dalam menggambar teknik.
Meski anda menggambar dan mencetak dengan menggunakan skala, tidak masuk akal
jika orang yang ingin mengetahui ukuran gambar anda harus mengukurnya setiap
saat.
a.
Klasifikasi Pencatuman Ukuran
Benda-benda yang diukur mempunyai bentuk
yang bermacam-macam, fungsi, kualitas, atau pengerjaan yang khusus. Oleh karena
itu, pencatuman ukuran diklasifikasikan menjadi:
• Pengukuran dengan dimensi fungsional
• Pengukuran dengan dimensi nonfungsional
• Pengukuran dengan dimensi tambahan
• Pengukuran dengan kemiringan atau
ketirusan
• Pengukuran dengan bagian yang dikerjakan
khusus
• Pengukuran dengan kesimetrian
1) Pengukuran dengan dimensi fungsional, nonfungsional, dan
ukuran tambahan
Jika suatu benda terdiri atas bagian-bagian (bagian yang
dirakit), maka ukuran bagian yang satu dengan Iainnya mempunyai fungsi yang
sama, sehingga satu sama lain mempunyai ukuran yang berpasangan dan pencatuman
ukurannya sebagai fungsi yang berpasangan. Jika benda kerja yang digambar
berdiri sendiri, tetapi dalam sistem pengerjaannya terhadap maka digambar
sesuai dengan ukurannya dan pencatuman ukurannya sebagai fungsi pengerjaan.
Ukuran-ukuran
yang tidak berfungsi disebut ukuran nonfungsional. Untuk melengkapi ukuran,
dalam hal ini supaya tidak menimbulkan kekacauan dalam membaca gambar terutama
dalam jumlah ukuran total, maka ukuran pada gambar dilengkapi dengan ukuran
tambahan. Ukuran tambahan ini harus ditempatkan di antara dua kurung atau di
dalam kurung
Gambar, Ukuran
tambahan
Keterangan:
F = dimensi fungsional
NJF = dimensi nonfungsional
H = dimensi tambahan
2)
Pengukuran ketirusan
Untuk mencatumkan ukuran benda yang
mempunyai bentuk miring, ukuran kemiringannya dicantumkan dengan harga tangen
sudutnya.
3) Penunjukan ukuran pada bagian yang dikerjakan khusus
Untuk memberikan keterangan gambar pada benda-benda
yang dikerjakan khusus, misalnya dikartel pada bagian tertentu atau dihaluskan
dengan ampelas halus, maka pada bagian yang dikerjakan khusus tadi gambar
luarnya diberi garis tebal bertitik.
Gambar Ukuran khusus
4) Pemberian ukuran pada
bagian-bagian yang simetris
Untuk memberikan ukuran-ukuran pada gambar-gambar
simetris, jarak antara tepi dan sumbu simetrisnya tidak dicantumkan
b. Pencatuman Simbol-Simbol
Ukuran
Untuk benda-benda dengan bentuk
tertentu, ukurannya dicantumkan disertai simbol bentuknya: misal benda-benda
yang berbentuk silinder, bujur sangkar, bola, dan pingulan (chamfer).
Keterangan:
50 = Diameter bola dengan
ukuran 32 mm
SR 16 = Jari-jari bola dengan
ukuran 16 mm
C3 = Chamfer atau pinggulan
dengan ukuran 3 × 45
023 = Simbol ukuran silinder,
dengan ukuran 23 mm
34 = Simbol ukuran bujur
sangkar, dengan ukuran sisinya 34 mm
120 = Simbol ukuran tidak
menurut skala yang sebenarnya
M12 = Simbol ukuran ulir dengan
jenis ulir metris dan diameter luarnya
12 mm
2 = (Silang/cros clengan garis
tipis); simbol bidang rata
I =
(Strip titik tebal); simbol bagian yang dikerjakan khusus
Penunjukan ukuran jari-jari
Untuk menunjukkan ukuran
jari-jari, dapat digambarkan dengan garis ukur
dimulai dan titik pusat sampai
busur Iingkarannya. Sebagai simbol dari jari-jari
tersebut,
diberi tanda huruf “R”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar