Gambar Teknik



BAB II
PEMBELAJARAN

 A.  Rencana Belajar Peserta Diklat.

            Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.

Jenis Kegiatan
Tanggal
Waktu
Tempat Belajar
Alasan Perubahan
Paraf Guru
1. Standar gambar teknik dan menggunakan peralatan gambar.





2. Membaca dan memahami gambar proyeksi dan gambar potongan.   
 





3. Membaca dan memahami pencantuman ukuran dan simbol/kode gambar.   






 B.    Kegiatan Belajar
1.      Kegiatan Belajar 1 : Standar Gambar Teknik dan Menggunakan Peralatan Gambar.

a.  Tujuan kegiatan belajar 1
1)      Siswa dapat menjelaskan fungsi dan standarisasi gambar teknik
2)      Siswa dapat menyebutkan macam-macam alat gambar dan menggunakan alat gambar dengan benar.
3)   Siswa dapat menjelaskan dan menggambar macam-macam garis gambar sesuai standar gambar teknik.
4)      Siswa dapat menjelaskan dan menggambar tipe huruf dan angka sesuai standar gambar teknik.
5)      Siswa dapat menggambar konstruksi geometri.

b. Uraian materi I
1)       Memahami Fungsi Gambar dan Standar Gambar Teknik.
a) Fungsi Gambar
Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud, terutama bagi orang-orang teknik. Oleh karena itu gambar sering juga disebut sebagai bahasa Teknik. Sebagai bahasa teknik, diharapkan sebuah gambar dapat meneruskan keterangan-keterangan secara tepat & obyektif.

Dalam bidang Mekatronika, gambar proyeksi, gambar potongan sering digunakan untuk menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian luar, menunjukkan bentuk dan nama komponen bagian dalam serta membantu menjelaskan prinsip-prinsip kerja mesin.

Simbol-simbol, kode-kode dan diagram kerja/rangkaian sistem kelistrikan juga digunakan pada bidang otomotif. Bahkan pada mobil-mobil baru selalu disertakan buku manual (manual book) yang berisi gambar-gambar dan keterangan tentang mobil tersebut. Penunjukkan gambar-gambar dalam buku manual dapat mempermudah para mekanik dan pemiliki kendaraan untuk memelihara/servis serta memperbaiki kendaraan.


Gambar teknik mempunyai beberapa fungsi yaitu :
(1)     Penyampaian Informasi
Gambar mempunyai tugas menyampaikan maksud dari perancang dengan tepat kepada pihak lain misalnya perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan dan perakitan produk/ komponen.
Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu kita temukan gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk menentukan bentuk dan ukuran-ukuran produk/komponen mesin yang akan dibuat.

Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian kelistrikan digunakan untuk menyampaikan informasi tentang komponen-komponen kelistrikan, jalur-jalur pengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian kelistrikan digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan menjadi rumit dan sulit untuk dimengerti.
                                                  











                                                   
                                                        Gb 1.1 Penyampaian informasi.


(2)          Pengawetan dan Penyimpanan
Gambar merupakan data teknis yang tepat. Teknologi dari suatu perusahaan dipadatkan dan dikumpulkan pada gambar. Oleh karena itu gambar bukan saja diawetkan untuk mensuplai bagian-bagian produk untuk perbaikan, tetapi gambar-gambar digunakan sebagai bahan informasi untuk perencanaan baru di kemudian hari. Untuk ini diperlukan cara penyimpanan , kodifikasi nomor urut gambar dan sebagainya.


 











(3)     Penuangan gagasan dan Pengembangan
Gagasan-gagasan baru untuk pengembangan pada awalnya masih berupa konsep abstrak yang terlintas dalam pikiran. Konsep abstrak tersebut kemudian diwujudkan dalam bentuk gambar sketsa, kemudian gambar sketsa diteliti, dievaluasi secara berulang-ulang sehingga didapatkan gambar-gambar baru yang sempurna.

Dengan demikian gambar tidak hanya melukiskan gambar, tetapi berfungsi juga sebagai peningkat daya berfikir, sekaligus untuk penuangan gagasan-gagasan baru untuk pengembangan.


 










                
b)   Standar Gambar Teknik
            Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah disepakati bersama dengan tujuan    untuk menghindari salah pengertian dalam komonikasi teknik. Orang-orang terkait dalam bidang gambar teknik perlu mengetahui tentang standar. Orang-orang terkait tersebut antara lain siswa pada kelompok teknologi dan industri, para perencana produk, operator mesin, operator perakitan, mekanik dan pengontrol mutu dari suatu produk/mesin.
            Standar gambar teknik dapat diberlakukan di dalam lingkungan perusahaan, antar perusahaan / industri di dalam suatu negara, bahkan standar gmbar teknik dapat diberlakukan pada industri antar negara yang dikenal dengan Standar Internasional atau disingkat S 1.
           
Negara-negara yang sudah membuat standar antara lain :
1.         Jepang ( JIS )
2.         Belanda ( NEN )
3.         Jerman ( DIN )
4.         Indonesia ( SII )
5.         Standar Internasional ( ISO )

ISO (Internasional Standardization for organization) bertujuan untuk menyatukan pengertian teknik antar bangsa dengan jalan membuat standar.
Standar yang dibuat tersebut kemudian dibawa ke forum internasional dengan tujuan :
  1. Memudahkan perdagangan nasional maupun internasional
  2. Memudahkan komunikasi teknik
  3. Bagi negara-negara berkembang, dapat memberi petunjuk-petunjuk praktis pada persoalan khusus dalam bidang teknik.
 
2)      Memahami alat-alat gambar & cara penggunaannya
Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat gambar yang lengkap dan cara menggunakan, membersihkan dan menyimpan alat-alat dengan baik.
Alat-alat gambar yang bisa digunakan dalam mengambar teknik antara lain :
a)      Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
b)      Pensil, pena atau rapido
c)      Jangka dan kelengkapannya
d)     Macam-macam mistar (mistar segitiga, mistar)
e)      Macam-macam mal
f)       Papan gambar dan Meja gambar
g)      Penghapus dan pelindung penghapus
h)      Mesin gambar


a)      Kertas gambar dengan standarnya (ukurannya)
      Macam-macam kertas gambar yang digunakan sesuai dengan tujuan gambar meliputi :
  • Kertas gambar untuk tata letak. Untuk gambar tata letak dengan pensil dipergunakan kertas gambar putih biasa, kertas sketsa atau kertas milimeter.
  • Kertas gambar untuk gambar asli. Gambar asli digambar pada kertas kalkir, karena gambar cetak biru (blueprint) atau cetak kontak dibuat langsung dari gambar tersebut. Kualitas kertas yang baik adalah tahan lama, tahan lembab, mudah untuk menggambar pensil/tinta dan mudah dicetak kembali.
  • Film gambar dipergunakan untuk gambar yang teliti, dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dan tidak boleh memuai maupun menyusut.

Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar yang sudah terstandar. Sesuai dengan sistem ISO (International Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet), ukuran kertas gambar ditentukan sebagai berikut (lihat tabel 1).

Tabel 1 ukuran kertas gambar.
Ukuran
Ukuran
Sisi Kiri
C (Constant)
Lebar
Panjang
A 0
841 mm
1189 mm
20 mm
10 mm
A 1
594 mm
841 mm
20 mm
10 mm
A 2
420 mm
594 mm
20 mm
       10 mm
A 3
297 mm
420 mm
20 mm
       10 mm
A 4
210 mm
297 mm
20 mm
  5 mm
A 5
148 mm
210 mm
20 mm
  5 mm


Keterangan : C (Constan) pada tabel adalah ukuran tepi bawah, tepi atas dan tepi kanan. Sedangkan tepi kiri untuk setiap ukuran kertas gambar ditetapkan 20 mm hal ini di maksudkan agar gambar-gambar yang akan dibundel tidak terganggu gambarnya.
Dari ukuran kertas pada tabel maka untuk mendapatkan ukuran kertas    A 1 didapat dari A 0 dibagi dua, ukuran kertas A 2 didapat dari A 1 dibagi dua, ukuran kertas A 3 didapat dari A 2 dibagi dua dan ukuran kertas A 4 didapat dari A 3 dibagi dua.



 


b)   Pensil, Pena atau Rapido dan Penggunaannya
                        Pensil yang dipakai untuk menggambar ada tiga macam yaitu pensil biasa, pensil yang dapat diisi kembali, dan pensil mekanik. Ketiga jenis pensil ini memiliki tingkat kekerasan tertentu mulai dari yang lunak sampai keras. Adapun tingkat kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel 2.

 

               Angka di depan huruf H menunjukkan tingkat kekerasannya (semakin besar angkanya semakin keras). Sedangkan angka di depan huruf B menunjukkan kelunakannya (semakin lunak, angkanya semakin besar).

Meruncingkan dan menggunakan pesil

               Untuk meruncingkan pensil jenis biasa, gunakanlah ampelas halus (no. 220 atau no. 400) atau kikir halus, dengan cara pensil dipegang antara jari telunjuk dan ibu jari kemudian saat mengasah pensil diputar (gambar 1.5)



 








Gambar 1.5 Mengasah pensil

         Untuk mendapatkan garis yang baik (rata/tajam) maka pensil harus ditarik dengan diputar sambil ditekan pelan-pelan, kedudukan pensil 60o terhadap garis yang akan dibuat (lihat gambar 1.6)


 





              
Pena gambar digunakan untuk membuat gambar asli yaitu gambar yang ditinta. Pena gambar ada dua macam, yaitu pena dengan mata/daun dapat diatur (trek-pen) dan pena dengan ketebalan tetap dengan ukuran yang bermacam-macam yang biasa disebut dengan nama rapido (lihat gambar 1.8)
           

Gb.1.8 Bagian-bagian pena gambar / trekpen

keteranga : 
Bagian – bagian pena gambar terdiri dari :
No. 1.  Mur pengatur berfungsi mengatur kekebalan garis yang di inginkan (lihat ukuran 2 di bawah)
No. 2.  Masa pena (daun pena) yang dapat bergerak sesuai dengan putaran mur no 1
No. 3.  Tangkai
No. 4.  Lubang pengunci
No. 5. Baut pengikat pena
No. 6.  Daun pena (mata pena) yang dapat di putar
No. 7.  Bagian – bagian pena yang perlu mendapatkan perawatan (dibersihkan atau diratakan)


  







Gb.1.9: Penggunaan pena gambar( trek-pen)




Penggunaan pena gambar (trek-pen)
Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan trek pen adalah sebagai berikut :
a.             Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8, jangan terlalu banyak (x = ± 3-5 mm).
b.            Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no 7 pada gambar 1.8.
c.             Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian bawahnya (antara kertas no. 10 dengan mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasang pada gambar atau diletakkan mistar lain) atau dapat pula dengan cara membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah (lihat gambar 1.9).
d.      Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat (lihat gambar 1.9)

Hindarkan pena bagian lunaknya basah dengan tinta, karena tinta tersebut akan membasahi mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1.10. a).
Tampak pada gambar 1.10.b garis yang dihasilkan tidak memuaskan (gagal)










         Gb.1.10 a: Tinta tampak melebar                         Gb.1.10 b:Garis yang dihasilkan gagal  


Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen)
            Cara membersihkan rapido adalah sebagai berikut :
a.       Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia.
b.      Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) !
c.       Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut secara perlahan, kemudian semprot kembali dengan air keran sampai bersih !


 








Setelah dipakai trek-pen harus segera dibersihkan. Cara membersihkannya adalah dengan memutar daun / mata pena kemudian bagian dalam dari trek-pen tersebut dibersihkan dengan lap/tissue.
Jika kedua bagian mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan dengan cara mengasahnya pada batu asah atau ampelas halus (lihat gambar 1.12).



b)     Penggaris dan cara Penggunaannya
    Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :
1.       Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600.
2.       Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk menarik garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken hak pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.
3.       Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.

Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan   gambar 1.13.


 















Penggunaan Penggaris Segitiga
            Sepasang penggaris segitiga dapat digunakan untuk membuat garis tegak lurus atau garis-garis sejajar, baik tegak maupun mendatar (lihat gambar 1.14 )
Caranya  sebagai berikut :
1.      Letakkan mistar 45o mendatar dengan posisi 1 !
2.      Letakkan mistar 30o / 60o rapat pada sisi bawah dan peganglah/tekan !
3.      Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar 45o ke atas atau ke bawah (lihat anak panah) sesuai dengan kebutuhan !
4.      Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu Y atau garis-garis yang tegak lurus sumbu x, putarkan mistar 45o menjadi posisi 2
5.      Dengan cara menggeser mistar 45o pada posisi 1 dan memutar mistar 45o ke posisi 2, kita dapat membuat garis-garis mendatar maupun garis-garis tegak

Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga
Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga adalah :
(1)         Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahulu dengan lap atau jika perlu dicuci. Penggaris yang tidak dibersihkan akan mengotori kertas gambar.
(2)         Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas, ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat penggaris menjadi lecet, sehingga jika dipakai untuk menggambar maka hasil garisnya tidak lurus lagi
(3)         Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada garis lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar 1.15.











 
  • Tempatkan penggaris segitiga pada posisi 1 dan buatlah garis (m) !
  • Kemudian baliklah penggaris segitiga pada posisi 2 dan buatlah garis (n) !
  • Jika garis m dan n yang dibuat hasilnya tidak sejajar (berimpit) maka penggaris tersebut harus diluruskan, yaitu dengan cara menggosokkan penggaris segitiga yang lengkung tersebut pada ampelas yang diletakkan di atas meja rata atau meja kaca (lihat gambar 1.16).  Periksa kembali penggaris segitiga tersebut sampai garis yang dihasilkan sejajar/berimpit

3)              Etiket  (kepala gambar) dan Skala Gambar.
Setiap gambar kerja selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan bawah kertas gambar. Yang dicantumkan pada etiket meliputi:

a) Nama yang membuat gambar, b) nama gambar, c) nama instansi/departemen/sekolah, d) nomor gambar, e) tanggal menggambar atau selesainya gambar, f) tanggal diperiksanya gambar dan nama yang memeriksa, g) ukuran kertas gambar yang dipakai, h) skala gambar, i) proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut, j) satuan ukuran yang digunakan, k) berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar. Contoh etiket seperti pada gambar 1.27


 












Skala gambar adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap ukuran linier dari unsur yang sama dari benda. Ada 3 (tiga) macam skala gambar, yaitu : ukuran penuh, skala pembesaran, dan skala pengecilan. Skala pembesaran digunakan jika gambarnya di buat lebih besar daripada benda sebenarnya, misalnya ; 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1.      Skala penuh digunakan bilamana gambarnya di buat sama besar dengan benda sebenarnya ( 1 : 1 ). Skala pengecilan digunakan bilamana gambarnya di buat lebih kecil dari benda yang sebenarnya, misalnya :  1 : 2, 1 : 5, 1 : 10.

1 komentar: