1. Ragum
Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja
secara kuat dan benar, artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda
kerja. Dengan demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya.
Untuk menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragum/rahangnya dipasangkan baja
berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat. Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir
yang dipasangkan pada rumah
ulir. Apabila batang ulir digerakkan/diputar
searah jarum jam, maka rahang ragum akan menutup, tetapi bila diputar
berlawanan dengan arah jarum jam maka rahang ragum akan membuka.
Gambar
Ragum
Pemasangan ragum pada meja kerja harus
disesuaikan dengan tinggi pekerja yang akan bekerja. Sebagai patokan adalah
apabila ragum
dipasang pada meja kerja, maka
tinggi mulut ragum harus sebatas siku dari pekerja pada posisi berdiri sempurna.
Gambar Tinggi pemasangan ragum pada meja
Dalam penjepitan benda kerja tidak diharapkan permukaan
benda kerja mengalami kerusakan atau cacat karena jepitan rahang ragum. Guna mengatasi hal itu, maka pada saat
melakukan penjepitan benda kerja dengan ragum hendaknya rahang ragum dilapisi dengan pelapis. Pelapis tersebut terbuat dari bahan
yang lunak seperti baja lunak, pelat tembaga, karet pejal dan pelat seng yang tebal.
Gambar Pelapis rahang ragum
Batang ulir dan rumah ragum harus selalu diperiksa dari
proses
pelumasan. Pada ditinggalkan rahang ragum harus selalu dalam
keadaan tertutup. Ragum
bukanlah merupakan landasan sehingga tidak diperkenankan untuk melakukan pemukulan benda
kerja dengan dengan
ragum sebagai landasan.
Hal-hal yang pelu diperhatikan atau yang perlu
dipedomani dalam penjepitan
benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:
- Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak rusak permukaannya.
- Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang keluar dari rahang ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
- Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis digunakan bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga pipa yang dijepit tidak akan mengalami kerusakan/berubah bentuk.
- Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan landasan dari kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.
Ketinggian pemasangan ragum pada meja kerja sangat
berpengaruh dalam pelaksanaan pekerjaan. Sebagai pedoman pengaturan tinggi rendahnya penjepitan benda kerja pada
ragum adalah sebagai berikut:
- Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan gaya yang besar seperti pada pekerjaan akhir, benda kerja dapat di jepit lebih tinggi, artinya permukaan benda kerja yang keluar dari rahang ragum lebih tinggi
- Untuk pekerjaan yang memerlukan gaya yang besar seperi memahat, menggergaji, mengikir, mengetap dan menyenai maka kedudukan benda kerja harus serendah mungkin berada di atas rahang ragum.
- Untuk penjepitan pipa-pipa sebaiknya digunakan pelapis rahang, di mana bentuk pelapis rahang tersebut hendaknya masing-masing berbentuk setengah lingkaran. Bahan pelapis biasanya bisa dari kayu atau dari bahan yang lunak sehingga tidak akan merusak penampang pipa.
Gambar Pengikatan benda kerja pada ragum
Gambar Posisi penjepitan benda kerja pada ragum
2. Palu (Hamer)
Palu merupakan alat tangan yang sudah lama ditemukan orang dan sudah sejak lama
dipergunakan dalam bengkel dalam seluruh kegiatan pekerjaan umat manusia.
Ukuran palu ditentukan oleh berat dari kepala palu, seperti palu 250 gr, 500 gr, 1000 gr dan bahkan palu dengan berat
10 kg. Dengan demikian pemakaian palu sangat bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan pekerjaan.
Jenis palu dapat dibagi dua yaitu palu keras
dan palu lunak. Palu keras adalah palu yang kepalanya terbuat dari baja dengan kadar karbon
sekitar 0,6%. Proses
pembuatannya adalah dengan jalan ditempa, kemudian dikeraskan pada bagian permukaannya agar
menjadi keras. Pemakaian
palu keras pada bengkel kerja bangku atau bengkel kerja mesin adalah sebagai pemukul pada
kerja memotong dengan pahat, menempa dingin, pada pekerjaan assembling / perakitan, membengkokkan benda kerja, membuat
tanda dan pekerjaan pemukulan
lainnya.
2.1.
Palu Keras
Jenis palu keras yang umum dipakai pada bengkel kerja
bangku dan kerja mesin adalah jenis palu keras yaitu palu konde (ball pein hammer) , palu pen searah (straight peen hammer) , dan palu pen melintang (cross peen hammer).
Gambar Palu keras
2.2.
Kegunaan masing-masing bagian dari palu keras
Ø Kepala Batu
Bagian permukaan kepala batu dipergunakan sebagai landasan pemukulan benda kerja.
Ketiga jenis palu kegunaan
permukaan palu adalah sama
Ø Konde
Pada palu konde, fungsi konde adalah untuk membentuk lengkungan atau untuk pengelingan.
Gambar Mengeling dengan palu konde
Ø Pen Searah
Pen searah pada palu pen searah digunakan untuk
meratakan sambungan pada pekerjaan pelat, serta merapatkan sudut-sudut yang letaknya
searah.
Ø Pen Melintang
Pen melintang pada palu pen melintang digunakan untuk
merapatkan bagian sisi atau sudut yang letaknya melintang.
Ø Pemegang palu/Tangkai Palu
Pemegang palu adalah berfungsi sebagai pemegang kepala palu
sehingga momen pemukulan yang dihasilkan menjadi lebih besar. Bahan pembuat
tangkai palu adalah dari
bahan keras, sehingga tidak mudah patah.
2.3.
Palu Lunak
Disebut palu lunak, karena permukaan kepala
palu terbuat dari bahan lunak seperti
plastik, karet, kayu, tembaga, timah hitam, dan kulit. Palu lunak biasanya
digunakan sebagai alat bantu pada pekerjaan pemasangan benda kerja pada mesin frais, skrap dan merakit benda kerja pada
bengkel perakitan. Di samping itu juga banyak digunakan pada bengkel kerja
pelat, bengkel listrik
dan bengkel pipa. Tidak
semua kepalanya terbuat dari bahan lunak, tetapi bagian permukaan kepala semuanya lunak.
Sebagai contoh palu plastic bagian kepalanya sebagian terbuat dari logam, kemudian bagian permukaannya terbuat dari
plastik, sehingga apabila plastiknya sudah rusak dapat diganti dengan yang
baru. Palu lunak dari
bahan kayu, seluruh bagiannya adalah terbuat dari kayu.
Gambar Palu lunak
3. Tang (plier)
Hampir semua bengkel menggunakan tang,
karena alat ini di samping harganya murah juga mempunyai kegunaan yang sangat
besar.
Bahkan hampir semua rumah
tangga mempunyai tang guna keperluan hidup mereka sehari-hari. Tang dibuat beberapa jenis dengan ukuran yang
berbeda-beda sesuai dengan
kebutuhan.
3.1. Tang Kombinasi (Combination Pliers)
Tang ini adalah jenis yang paling umum digunakan dalam
pekerjaan otomotif, kelistrikan (electrical) dan pekerjaan tehnik umum. Tang ini memiliki rahang datar yang kuat yang
bergerigi untuk menjepit, sedikit cekung yang bergerigi untuk menjepit pipa
atau benda kerja bundar. Bagian lain
dari sisi rahangnya adalah bersisi pemotong yang berfungsi untuk memotong kawat
lunak seperti kawat tembaga, kawat aluminium dan kawat kuningan. Sebagian besar tang kombinasi juga memiliki
sepasang pemotong yang digunakan untuk memutus atau menggunting kawat baja.
Tang
kombinasi tersedia dengan gagang terbungkus yang umum dipakai oleh
electricians. Jangan melepaskan
pembungkus tersebut karena ia melindungi pemakai dari sengatan arus
listrik. Perkakas peralatan listrik
harus selalu dibungkus sebelum suatu pekerjaan mulai dilaksanakan.
Ukuran dari tang ini bervariasi dari 10 cm sampai 25 cm.
dengan demikian pekerjaan yang bisa ia lakukan juga bervarisai dari pekerjaan ringan sampai pekerjaan
setengah berat.
Gambar
Tang Kombinasi (Combination pliers)
3.2. Tang Pemotong Diagonal (Side Cutters)
Side cutters adalah tang untuk memotong kawat dalam
tempat yang tertutup. Tang ini paling
umum digunakan oleh para tukang listrik (electricians) untuk memotong dan kabel
dan mengupas pembungkus kabel wiring listrik.
Secara normal Electricians menggunakan side cutters dengan gagang
terbungkus (insulated handles). Untuk
keselamatan anda sendiri isolasi peralatan listrik sebelum melakukan pekerjaan
wiring.
Gambar
Tang Pemotong Diagonal (Side Cutters)
3.3. Tang Multigrip
Tang Multigrip memiliki bentuk pivot khusus yang membuat
persambungan penjepitnya “berpindah (slipped)” atau disetel untuk memberikan
tingkat keterbukaan rahang dan penjepit paralel pada setiap posisi. Rahangnya juga dibentuk sedemikian rupa untuk
mendukung jepitan menjadi kuat pada permukaan bundar seperti menjepit permukaan
pipa.
GambarTang
Multigrip
3.4. Tang berujung runcing (Long or Needle Nosed Pliers)
Tang ini memungkinkan pemakai untuk menjangkau kedalam
ruang tertutup saat mengerjakan pekerjaan pemasangan ringan. Mereka sering disertai dengan pelapis /
pembungkus gagang untuk pekerjaan kelistrikan.
Jangan melepaskan pelapis / pembungkus gagang tersebut karena ia
melindungi pemakai dari sengatan arus listrik.
Gambar
Tang berujung Runcing (Long nosed pliers)
3.5. Tang Penjepit Circlip/Tang Snap Ring
Tang
circlip atau tang snap ring adalah tang untuk penggunaan khusus yang digunakan
untuk memasang dan mengeluarkan circlips/snap rings. Circlips/snap rings digunakan untuk
menempatkan part dalam suatu pemasangan. Jenis tang ini pisahkan dari jenis
yang digunakan untuk memasang dan mengeluarkan circlips/snap rings dari jalur
yang berada didalam lobang dan untuk memasang dan melepaskan circlips/snap
rings bagian luar pada alurnya yang terdapat pada shaft.
3.6.
Tang
Jepit berkunci (Lock Grip Pliers (Vice Grips))
Jenis tang ini menggunakan prinsip toggle untuk mengunci rahang pada posisi
menjepit.
Gambar Tang
Jepit Berkunci (Lock grip pliers)
Dengan
merubah sekrup setelan, maka pembuka rahang dari tang ini dapat disetel untuk
ukuran yang berbeda. Pertimbangan
kekuatan dapat digunakan saat tang ini sedang dipakai untuk menjepit. Untuk alasan
inilah maka kadang-kadang tang ini dikenal dengan ragum penjepit. Tuas toggle harus dioperasikan untuk melepas
jepitan dari tang ini.
3.7.
Tang pipa
Tang ini digunakan untuk pemegang benda kerja yang
berpenampang bulat. Pembukaan rahangnya dapat diperbesar sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Gambar
Tang pipa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar